Rabu, 05 Agustus 2015

Hadis Perpecahan Umat Islam Menjadi 73 Golongan


Menyikapi Hadis Perpecahan Umat Islam Menjadi 73 Golongan


Bagaimana menyikapi sebuah hadis yang menceritakan tentang akan ada nanti perpecahan Muslim dalam tujuh puluh kelompok. Ada yang masuk syurga dan ada yang masuk neraka. Bagaimana menerjemahkan hadis ini dalam konteks yang positif, sehingga menjadikan muslim itu saling bersaudara, bukan saling mencurigai apalagi saling menuduh.

Hadis tentang umat Islam terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan merupakan hadis yang popular di kalangan masyarakat. Untuk mencegah keretakan antar umat Islam alangkah baiknya kalau kita mengkaji hadis tersebut baik ditinjau dari segi sanad maupun maksud yang di kandungnya secara positif.

Dalam buku Satu Islam, Al-Ghazali (pengarang Ihyaul Ulumuddin) berpendapat, terdapat beberapa riwayat hadis itu dengan teks yang berbeda. Satu Riwayat menyebutkan : “Umatku akan berpecah menjadi lebih dari Tujuh Puluh firqah, satu diantaranya selamat”, dalam riwayat lain juga disebutkan: “ Semua Firqah itu masuk syurga kecuali satu firqah yaitu kaum zindiq (yakni yang masuk neraka)”.

 Al-Ghazali menyatakan, mungkin saja kedua hadis itu sahih, sehingga “yang benar-benar binasa dan kekal dalam neraka” hanya satu firqah saja yaitu kaum Zindiq. Demikian pula mereka yang “benar-benar selamat” hanya satu firqah saja yaitu mereka yang masuk syurga tanpa hisab dan tanpa syafaat. Yang lainnya juga akan masuk syurga setelah menjalani hisab (betapapun kecilnya), ataupun mereka masuk syurga karena mendapatkan Syafaat dari Rasulullah.

 Seorang Ulama bekas Syaikh Al-Azhar di Mesir, yakni Syaikh DR. Abdul-hamid Mahmud, menyatakan bahwa hadis ini dirawikan dengan beberapa susunan kalimat, dalam beberapa kitab dan dengan berbagai sanad. Tetapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Ibn Hazm menyatakan tentang Hadis ini : “Sama sekali tidak sah ditinjau dari segi sanadnya”. Ibnul-Wazir dalam buku Al-‘Awashim minal-Qawasim berkata : “Jangan sekali-kali anda tertipu oleh kalimat tambahan  ‘Semua Firqah Itu masuk neraka kecuali satu’. Itu adalah tambahan yang fasid (palsu). Besar kemungkinannya disisipkan oleh kaum mulhid (ateis).

 Ada lagi Riwayat hadis ini yang diakhiri dengan kalimat : ‘Tujuh Puluh Firqah masuk surga dan satu masuk neraka’. Berkata Al-maqdisi dalam bukunya Ahsanut-Taqasim bahwa hadis tersebut dengan susunan kata seperti ini lebih sahih sanad-nya.

Jadi untuk menerjemahkan hadis tersebut dalam konteks yang positif yaitu
Bahwa yang benar-benar dianggap selamat diantara Umat Nabi Muhammad saw. Dalam arti yang langsung masuk syurga tanpa hisab dan tanpa memerlukan syafaat adalah satu firqah saja. Sedangkan yang lainnya tetap masuk syurga walaupun harus menjalani hisab (yakni diperhitungkan dulu tentang pahala amal baiknya serta dosa pelanggarannya) atau memperoleh syafaat dari Nabi saw. Kemudian bisa juga diartikan yang dimaksud dengan ‘Umatku’ dalam hadis tersebut ialah seluruh umat manusia yang sampai kepadanya seruan (dakwah) nabi Muhammad saw. Akan tetapi hanya orang-orang yang menemui seruan tersebut dan memeluk agama Islam, akan selamat dan masuk surga. Sedangkan selebihnya (72 golongan) akan binasa dan masuk Neraka.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar